Detail Cantuman
Text
PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK CENGKEH DALAM PEMBUATAN EDIBLE COATING DAN FILM PADA FILLET IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis)
Tidak ada salinan data
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan minyak cengkeh sebagai bahan pengawet alami dan antibakteri pada pembuatan edible coating dan film. Analisis edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan Total Plate Count (TPC) yaitu uji mikrobiologi yang digunakan untuk melihat jumlah sel hidup atau Colony Forming Unit (CFU) yang ada pada makanan khususnya mikrobia mesofilik aerob. Fillet ikan cakalang dengan ukuran 3x5 cm dan ketebalan 1 cm dibuat edible coating dengan sistem pencelupan dan edible film dengan sistem pengeringan dalam oven. Edible coating dan film dari kitosan 1% dan minyak cengkeh konsentrasi 0-5% dibuat dengan pelarut asam asetat 1% pada suhu 50 ºC selama 60 menit, proses dilanjutkan dengan penambahan gliserol 0,5%. Sampel penelitian adalah minyak cengkeh yang digunakan dalam pembuatan formula edible coating dan film pada fillet ikan cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TPC edible coating berbahan kitosan yang tidak diberi perlakuan minyak cengkeh, yaitu 1,9x103 CFU/g efektif untuk diaplikasikan pada fillet ikan cakalang. Sedangkan konsentrasi yang terbaik untuk edible coating adalah 1% dan untuk edible film adalah 5% dengan nilai berturut-turut 5,8x103 CFU/g dan 2,4x104 CFU/g.
Kata kunci : Edible coating, Edible film, Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), Minyak cengkeh, Total Plate Count (TPC)
Judul Seri | - |
No. Panggil | - |
Penerbit | Jurusan Kimia FMIPA Unpatti : Ambon., 2020 |
Deskripsi Fisik | - |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Klasifikasi | NONE |
Tipe Isi | - |
Tipe Media | - |
Tipe Pembawa | - |
Edisi | - |
Subyek | - |
Info Detil Spesifik | - |
Pernyataan Tanggungjawab | - |
Tidak tersedia versi lain